
Syaratnya, punya antena parabola. Dan juga punya pesawat televisi tentunya. Sekali pasang parabola, seterusnya kita bisa tonton program yang bermanfaat dari stasiun ini tanpa ada biaya bulanan dan tetek bengeknya. Oh ya, syarat satu lagi yang amaaaat penting, Anda -maaf- harus paham bahasa Arab.
Sebab TV milik Syarikah I`lamiyah Arabiyah ini memang berbahasa Arab, kecuali untuk beberapa program seperti Fiqhul-hayah yang dibawakan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradawi, yang diberi sub-title (teks terjemahan) dalam bahasa Inggris.
Kita bisa mengaji langsung setiap hari selama Ramadhan kepada nara sumber yang berkualitas dan berlevel dunia lewat tayangan yang bisa ditangkap di hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemilik TV ini mengatakan bahwa 80% wilayah di permukaan bumi ini bisa menangkap siaran TV tersebut.
Konten Yang Unik
Berbeda dengan konten materi TV kita yang selama Ramadhan tidak lebih hanya memoles penampilan luar saja, TV Iqraa nampak sangat serius berkonsentrasi untuk menyebarkan iman, ilmu dan wawasan syariah Islam.
Beragam ilmu keislaman digelar di TV ini. Semua disampaikan oleh para nara sumber yang sangat menguasai bidangnya. Bukan ustadz palsu model di TV kita yang kebanyakan hanya memanfaatkan ketenaran artis insyaf, lalu didapuk jadi penceramah. Di TV Iqraa, mereka yang jadi nara sumber adalah orang-orang yang secara keilmuwan bergelar profesor dan doktor serta dikenal di seluruh dunia Islam.
Fiqih Kehidupan bersama Yusuf Al-Qaradawi
Setiap hari selama bulan Ramadhan, dengan bangga Iqraa TV menayangkan Dr. Yusuf Al-Qaradawi dalam program yang diberi nama Fiqih Kehidupan (fiqhul hayah). Diformat dalam bentuk dialog yang hidup, program ini sangat membuka wawasan.
Tahsin Tilawah
Ada juga program Al-Itqan fi tilawatil Quran yang dipandu oleh ustadz Dr. Ayman Rusydi Suwaid. Esensinya mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan sempurna, sesuai riwayat qiraat yang mutawatir dari Rasulullah SAW.
Dr. Aidh Al-Qarni
Sosok yang selama ini kita kenal cuma lewat buku-buku best sellernya, kali ini dapat kita saksikan langsung berceramah secara live lewat layar kaca. Ternyata sangat berbeda antara sekedar membaca bukunya dengan melihat langsung sosok beliau secara live.
Konsultasi Syariah secara LIVE
Dr. Abdullah Mushlih yang pernah tinggal di Indonesia mengajar di LIPIA, membawakan acara yang sangat menarik, yaitu tanya jawab ilmu syariah secara live. Para penanya datang di berbagai belahan dunia dengan beragam soal via telepon. Acara ini digelar setiap hari di bulan Ramadhan.
Mufti Mesir
Tidak ketinggalan ikut meramaikan TV Iqraa, Syeikh Dr. ALi Jum`ah, Mufti Negara Mesir. Beliau menjelaskan apa perbedaan antara seorang ahli fatwa dengan seorang ahli fiqih. Juga tentang proses pembentukan fatwa, serta adab dan etika dalam berfatwa.
Afala Ta`qilun
Acara ini berisi penyingkapan i`jaz ilmi yang lekat dengan berbagai penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, sebagaimana diisyaratkan di dalam agama Islam.
Sesuai dengan judulnya, Tidakkah kamu pikirkan?, acara ini sering mengisahkan bahwa tidak sedikit para ilmuwan non muslim yang akhirnya masuk Islam karena menggunakan akalnya. Dengan indah acara ini dibawakan oleh Dr. Zaghlul An-Najjar setiap hari di bulan Ramadhan.
Film Salahuddin Al-Ayyubi
Bukan hanya berisi ceramah, TV Iqraa juga menampilkan film seri kepahlawanan Shalahuddin Al-Ayyubi dalam bahasa Arab yang fushah.
Kuis : Jalan ke Mekkah
Tidak lupa TV Iqraa juga menampilkan acara yang cukup menghibur sekaligus menambah ilmu agama. Program itu diberi nama at-Thariq ila Makkah (Jalan ke Mekkah). Bentuknya mirip dengan kuis pada umumnya, tapi menjadi sangat menarik, karena pemenangnya berhak berangkat haji ke Baitullah.
Apa Kabar TV Kita?
Saya sudah kehabisan bahasa untuk mengomentari konten TV kita yang sudah sangat parah ini, khususnya bulan Ramadhan. Isinya terlalu banyak kepalsuan ketimbang kebenaran.
Memang sih para artis TV itu berephoria dengan simbol-simbol agama selama Ramadhan. Yang biasanya pamer aurat, selama Ramadhan tiba-tiba pada pakai kerudung. Usaha yang bagus. Tapi yang paling bikin mual, begitu Ramadhan lewat, kerudung lepas, aurat udah diobral lagi. Apa bukan kepalsuan namanya?
Masak sih sahur kita yang harusnya sebuah ibadah sunnah, harus ditemani acara TV yang isi para bencong yang dilaknat Allah? Huh, TV Indonesia ini, mau dibawa kemana hubungan kita?
Ke laut aja deh. Mending ganti Channel secepatnya. TV Iqraa mungkin salah satu alternatifnya. Kita bukan sekedar nonton TV, tetapi lebih dari itu, kita malah bisa mengaji, belajar dan mendapat ilmu yang bermanfaat.
------------
sumber : ahmad sarwat