Tidak semua penduduk Amerika itu kafir. Ada juga yang muslim walau pun sangat sedikit, yaitu cuma sekitar 1% dari 308 juta penduduk.Tapi sebenarnya penduduk asli Amerika ternyata sudah mengenal agama Islam jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa yang menyebarkan agama Kristen.
Tulisan ini lanjutan dari bagian sebelumnya, yang menelusuri bukti-bukti dan jejak Islam di benua Amerika.
5. Muslim Afrika Amerika
Salah satu faktor penyebaran agama Islam di Amerika adalah didatangkannya ribuan budak-budak dari Afrika ke benua Amerika. Dan mereka umumnya beragama Islam. Muhammad Ali petinju legendaris adalah salah satu contoh keturunan Afrika yang tetap menjadi muslim di Amerika. Dan tidak sedikit nama mereka yang mirip dengan nama-nama Arab, seperti Karim Abdul Jabbar, sang pemain basket.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada.Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.
Menurut sensus AS tahun 2003, ada sejumlah 37,1 juta warga kulit hitam di AS, yang berarti 12,9 persen dari total populasi. New York City mempunyai rakyat kulit hitam perkotaan tertinggi pada tahun 2000 dengan jumlah 2 juta jiwa.
Malcolm X
Bicara tentang Islam di Amerika, kita tidak bisa melewatkan nama Malcolm X, tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King.
Malcolm X dicatat sebagai orang yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.
Malcolm menjadi orang nomer 2 di Nation of Islam setelah Elijah Muhammad, ia juga yang membuat organisasi ini menjadi besar dalam kurun waktu 1 dasawarsa. Di tahun 1952, Nation of Islam hanya beranggotakan 500 orang, tapi di tahun 1963 anggotanya berkembang pesat menjadi 25.000 orang. Malcolm juga yang mengajak petinju fenomenal, Casius Clay, bergabung dengan Nation of Islam yang kemudian mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.
Dakwah Malcolm X semakin mantab dan lurus terutama setelah melakukan perjalanan ibadah haji atas undangan Kerajaan Saudi Arabia di tahun 1964. Malcolm berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, untuk belajar Islam sekaligus berhaji.
Walau pun awalnya datang dalam kondisi tak berkemampuan berbahasa Arab dan pemahaman yang keliru tentang Islam, namun setelah dipertemukan dengan sumber-sumber penajar Islam yang original, Malcolm X mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini.
Terutamai setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan.
Muhammad Ali : Petinju Legendaris
Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.
Terinspirasi oleh Malcolm X untuk bergabung dengan Nation of Islam, dan diberi nama Muhammad Ali oleh tokoh NOI Ellijah Muhammad.
Muhammad Ali secara tegas menentang keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Saat menentang wajib militer ke Vietnam, Ali dijatuhi hukuman lima tahun penjara, namun dia berhasil lolos dari hukuman penjara dalam keputusan sidang bandingnya. Vonis penjara ini akhirnya dibatalkan setelah tiga tahun dibacakannya vonis tersebut.
Barrack Obama
Meski banyak kalangan yang pesimis dengan kebijakan presiden Amerika Barrack Obama yang konon masih berdarah muslim, namun setidaknya naiknya Obama menjadi president USA ke-44 dan menjadi orang nomor satu disana, menjadi sangat fenomenal.
Betapa tidak, Obama adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden Amerika. Sejak presiden pertama, Amerika belum pernah punya presiden dari kalangan `kulit hitam`. Dan ternyata si Obama yang anak Menteng ini masih `berbau` Islam, meski dia tegas menyatakan bukan pemeluk Islam.
Tetapi setidaknya, pidato yang disampaikan Obama di Mesir beberapa waktu yang lalu cukup memberi angin segar buat umat Islam di Amerika.
Muslim Amerika
Saat ini boleh dibilang Islam lebih banyak dipeluk oleh kalangan Afro-American ini dibandingkan dengan penduduk dari kulit putih. Apalagi dengan adanya perbedaan ras yang ternyata masih kental. Dan keberadan muslim Afro-American ini -sedikit banyak- turut mewarnai benua Amerika dengan warna Islam.
(bersambung ke bag. 3)
Tulisan ini lanjutan dari bagian sebelumnya, yang menelusuri bukti-bukti dan jejak Islam di benua Amerika.
5. Muslim Afrika Amerika
Salah satu faktor penyebaran agama Islam di Amerika adalah didatangkannya ribuan budak-budak dari Afrika ke benua Amerika. Dan mereka umumnya beragama Islam. Muhammad Ali petinju legendaris adalah salah satu contoh keturunan Afrika yang tetap menjadi muslim di Amerika. Dan tidak sedikit nama mereka yang mirip dengan nama-nama Arab, seperti Karim Abdul Jabbar, sang pemain basket.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada.Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.
Menurut sensus AS tahun 2003, ada sejumlah 37,1 juta warga kulit hitam di AS, yang berarti 12,9 persen dari total populasi. New York City mempunyai rakyat kulit hitam perkotaan tertinggi pada tahun 2000 dengan jumlah 2 juta jiwa.
Malcolm X
Bicara tentang Islam di Amerika, kita tidak bisa melewatkan nama Malcolm X, tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King.
Malcolm X dicatat sebagai orang yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.
Malcolm menjadi orang nomer 2 di Nation of Islam setelah Elijah Muhammad, ia juga yang membuat organisasi ini menjadi besar dalam kurun waktu 1 dasawarsa. Di tahun 1952, Nation of Islam hanya beranggotakan 500 orang, tapi di tahun 1963 anggotanya berkembang pesat menjadi 25.000 orang. Malcolm juga yang mengajak petinju fenomenal, Casius Clay, bergabung dengan Nation of Islam yang kemudian mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.
Dakwah Malcolm X semakin mantab dan lurus terutama setelah melakukan perjalanan ibadah haji atas undangan Kerajaan Saudi Arabia di tahun 1964. Malcolm berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, untuk belajar Islam sekaligus berhaji.
Walau pun awalnya datang dalam kondisi tak berkemampuan berbahasa Arab dan pemahaman yang keliru tentang Islam, namun setelah dipertemukan dengan sumber-sumber penajar Islam yang original, Malcolm X mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini.
Terutamai setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan.
Muhammad Ali : Petinju Legendaris
Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.
Terinspirasi oleh Malcolm X untuk bergabung dengan Nation of Islam, dan diberi nama Muhammad Ali oleh tokoh NOI Ellijah Muhammad.
Muhammad Ali secara tegas menentang keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Saat menentang wajib militer ke Vietnam, Ali dijatuhi hukuman lima tahun penjara, namun dia berhasil lolos dari hukuman penjara dalam keputusan sidang bandingnya. Vonis penjara ini akhirnya dibatalkan setelah tiga tahun dibacakannya vonis tersebut.
Barrack Obama
Meski banyak kalangan yang pesimis dengan kebijakan presiden Amerika Barrack Obama yang konon masih berdarah muslim, namun setidaknya naiknya Obama menjadi president USA ke-44 dan menjadi orang nomor satu disana, menjadi sangat fenomenal.
Betapa tidak, Obama adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden Amerika. Sejak presiden pertama, Amerika belum pernah punya presiden dari kalangan `kulit hitam`. Dan ternyata si Obama yang anak Menteng ini masih `berbau` Islam, meski dia tegas menyatakan bukan pemeluk Islam.
Tetapi setidaknya, pidato yang disampaikan Obama di Mesir beberapa waktu yang lalu cukup memberi angin segar buat umat Islam di Amerika.
Muslim Amerika
Saat ini boleh dibilang Islam lebih banyak dipeluk oleh kalangan Afro-American ini dibandingkan dengan penduduk dari kulit putih. Apalagi dengan adanya perbedaan ras yang ternyata masih kental. Dan keberadan muslim Afro-American ini -sedikit banyak- turut mewarnai benua Amerika dengan warna Islam.
(bersambung ke bag. 3)
Comments :
0 komentar to “Amerika : Negeri Muslim Yang Dimurtadkan (bag. 2)”
Posting Komentar